Puisi - Asih Terbungkam
Asih Terbungkam Nurfilla Oktaviyanti Raung tangis bayi dalam dekapan luka ini terselubung dengan datar tak terlihat haruskah seorang ibu tak boleh berdiam? rasanya dengan hati dan lelah meradang, tetap tak dilihat hanya seorang ibu, dibalik pintu mereka hanya bilang, "ini hanya sementara, jangan terlalu terbawa rasa" padahal nyatanya manusia penuh letih bayang-bayang lelah ingin tersalurkan remehan itu datang bertubi-tubi hari-hari mencekam itu, membunuh akal dunia seolah buta, tuli akan derita seorang ibu hanya ingin didengar terseok gema tatih langkah dia bukan hanya bayangan di balik dapur, bukan sekedar pelayan tak bersua apakah takdirnya hanya seperti ini? dia, seorang ibu, manusia sepertimu perjuangan kasih tangis terlewati bergantilah menjadi Nya, tanpa laungan lelah tanpa derai air mata yang katanya "hanya sementara " temukan peran yang tiada henti hingga kau pahami rasanya dengan derita dan kasih yang tak pernah dibubuhkan dia bukan lemah, bukan ta...