Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Dua Wajah Ibu

  Dua Wajah Ibu By: Athif Azmi      Perempuan tua itu mendongakkan wajah begitu mendengar desingan tajam di atas ubun-ubunnya. Di langit petang yang temaram, ia melihat lampu kuning, hijau, dan merah mengerjap-ngerjap pada ujung-ujung sayap pesawat terbang.      Deru burung besi itu kian nyaring begitu melewati tempatnya berjongkok. Ia menghentikan gerakan tangannya. Menggiring burung itu lenyap dari mata lamurnya. Lalu, tangannya kembali menggumuli cucian pakaian yang tak kunjung habis itu. Beberapa detik sekali, tangan keriputnya berhenti, lalu ia menampari pipi dan kaki. Nyamuk di belantara beton ternyata lebih ganas ketimbang nyamuk-nyamuk rimba yang saban pagi menyetubuhi kulitnya saat menyadap karet nun jauh di pedalaman Sumatera-Selatan sana: Tanah Abang.      Ia menarik napas, melegakan dada ringkihnya yang terasa kian menyempit. Kicauan televisi tetangga menenggelamkan helaan napasnya. Suara musik, iklan, dan segala hal. Per...

Andam Karam

 Andam Karam Oleh: Otaa “Bukankah dia sangat malang? Harus kehilangan penglihatan diulang tahunnya yang ketujuh belas, lalu bersamaan dengan itu orang tuanya juga tiada.” ucap seorang wanita paruh baya dengan tampilan yang sangat amat glamor.               “Hahahaha bukankah itu memang pantas dia dapatkan? Dia gadis yang angkuh! Bahkan dengan keadaan yang seperti itu, aku dengar dia masih saja sombong dan meolak segala bantuan disekitarnya. Dia memecat banyak pelayan hanya karena kesalahan kecil. Perilakunya bertambah buruk. Mengerikan” timpal wanita paruh baya yang lain.               “Benarkah? Jika aku jadi orang tuanya, maka keputusanku untuk tiada adalah benar. Kudengar dia adalah aib bagi keluarganya, dia anak hasil selingkuhan. Aiiiish, aku tidak menyangka kehidupan orang kaya sangatlah rumit. Untung saja bibinya masih mau merawat gadis itu se...

Beribu Air Muka

  Beribu Air Muka Oleh: Elza Salsabila Setetes darah bangsa Telah jadi beribu air muka Setiap jengkal tanah nusantara Lahirkan citra semesta Batak, Jawa, Tionghoa Minang, Osing, dan Madura Bergelung dalam arus dunia Yang dilihat hanya rupa Yang dinilai hanya suara Nurani tak lagi berguna Norma alam ditentang ditindas Belati, parang, sabit, terbang bebas Menumpas etnis tak seiras   Setetes darah bangsa Telah menjadi beribu air muka Saling melawan di ngarai tak bernorma   - Konflik etnis, Babarsari Yogyakarta