Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Rahasia sebuah Kata

Rahasia sebuah Kata Triandika Kirani Andai aku bisa berkata mengenai kasihku mungkin matiku belum selesai tamatnya Cerita manis asam pahit luka  membalut jiwa yang tetap erat bertaut Namun, dapatkah mereka rasa? Kasih seperti kata semu dan lalu kala aku hanya membisik pada hati tanpa bicara Aku katakan cinta, mencintai mereka pada roma Aku katakan rindu, merindukan mereka dalam afeksi Aku juga katakan sayang, menyayangi mereka selekat nadi Bahkan damba sekali hidup berguna  ketika batas lebih dulu mati Gila dan rasa-rasanya aku memang gila Menyimpan kasih tanpa bicara, suka tanpa telatah, dan genggam tanpa tangan Indera mereka tak nampak karena ku tak ucap Aku hanya memberi angan lekang harapan Sedang mereka, butuh perhatian Terasa kini hidup bukan lagi arti Ketika tujuan hubung yang terputus diam Cerai mengoyak lembaran warna  dan ini kegagalan diri filantropi 

Antologi Puisi : "Rest Area"

  ANTOLOGI PUISI  "REST AREA" Rest Area menawarkan perjalanan emosional pada berbagai keadaan hidup, di mana cinta dan romantisme menjadi pelipur lara dalam tulisan. Dalam antologi ini, Rest Area menjadi tempat peristirahatan di sepanjang jalan dan menjadi momen persinggahan pembaca yang diajak berhenti sejenak menikmati, merasakan, dan merenungi setiap getaran dalam bentuk tulisan. Senandika Wayodya Oleh: Otaa Terlalu manis, tapi juga terlalu menyedihkan Dalam diam, kutatap sosok gadis kecil itu, yang tampak sangat berantakan Kamu, bukan satu-satunya yang merasakan kesendirian Keterpurukan, kekecewaan, dan berakhir dengan menyedihkan Mata gadis itu memerah, berkaca-kaca Dan berpotensi besar mengeluarkan air mata Sorot matanya penuh luka gulana Ekspresinya menunjukkan luka sendu sembilu Terdiam, ia berusaha menguatkan hati Tolong, jangan lagi merusak diri Jangan lagi-lagi menyalahkan hati dengan bertubi-tubi Kamu harus mengerti, tidak semua yang kamu inginkan akan dia...

Naskah Drama Dayang Sumbi

        DAYANG SUMBI dari cerita rakyat Sangkuriang Penulis Naskah : Triandika Kirani             Tokoh Dayang Sumbi (Rarasati) Jaka (Sangkuriang) Ratu Parahyangan Ki Tumang Nyi Odah Nyi Tati Nyi Malati Nyi Lata Kang Harja Prajurit kerajaan                   BABAK 1 Di Taman Kerajaan, Dayang sumbi menyulam sendirian. DESAS-DESUS KECANTIKAN PUTRI KERAJAAN PARAHYANGAN SEMAKIN SANTER TERDENGAR. RATU PARAHYANGAN TAK HENTI MENYAMBUT BAIK KEDATANGAN PANGERAN YANG DATANG UNTUK MEMINANG PUTRINYA. WALAUPUN, TIDAK ADA YANG PERNAH MEMPEROLEH TANGGAPAN. DAYANG SUMBI, LEBIH MEMILIH SENDIRI DI TAMAN DAN MELAKUKAN SUKANYA PADA KAIN-KAIN YANG TERBENTANG DI PANGKUAN. SEMENTARA BISIK-BISIK WARGA KERAJAAN MENYUSUP SEPERTI ANGIN, MEMBUATNYA DILEMA ANTARA KEBEBASAN DAN KEHORMATAN KERAJAAN.   Dayang Sumbi      ...