Dimana Sisi Manusiamu
DIMANA SISI MANUSIAMU?
Karya: Alvina Octaviani
Dapat satu, ingin dua
Dapat dua, ingin tiga
Begitu seterusnya, tiada habisnya, sampai tak terhingga
Mengejar fana yang tak ada ujungnya
Memuaskan dahaga yang tak ada puasnya
Diam-diam kutatap mata yang penuh binar itu
Menelisik, meneliti, meraba, menebak-nebak, dan bertanya-tanya
Ada sesalkah disana? Merasa bersalahkah? Legakah hatinya?
Kenyang, sekenyang-kenyangnya
Diantara jutaan jiwa yang berkoar-koar, menjerit pilu, rela menahan lapar hingga berhari-hari
Kaya, sekaya-kayanya
Diantara jutaan jiwa yang menangis tergugu, menjerit dijerat kejamnya kemiskinan
Hanya bayimu kah yang butuh susu?
Hanya istrimukah yang tidak pantas menangis lantaran tak bisa membeli susu untuk anakmu?
Hanya keluargamukah yang layak tersenyum, tertawa riang, tanpa merasakan sendu sembilu?
Terkurung dalam sangkar emas
Mentereng, bermandikan emas permata
Yang kita semua tak tau engkau dapat darimana
Hasil curian milik negeri dari hasil yang mana
Mencuri,memanipulasi, merong-rong, menghancurkan
Berburu dengan buas layaknya hewan
Bagaimana bisa kebahagiaan fana menggerogotimu layaknya binatang?
Berpendidikan, tetapi tidak digunakan. Bisa berguna, tapi tak diamalkan
Kini, biar kutanyakan kemanusiaanmu
Ku telisik kembali jejak janji manismu
Tidakkah bergetar seluruh badanmu?
Tidakkah berdebar kencang jantungmu?
Tidakkah bergejolak hatimu?
Mengorbankan orang lain
Menutup mata, hingga benar-benar buta
Menutup telinga, hingga benar-benar tuli
Menutup hati, hilang nurani, kau ingkari semua janji
Menikam negeri sendiri, menghianati bangsa sendiri
Dimana sisi manusiamu?
Diambil siapa sisi kemanusiaanmu?
Kau berikan pada siapa sisi kemanusiaanmu?
Habis dimana, kau letakkan dimana?
Bagaimana bisa, manusia kehilangan kemanusiaan?
Jember,24 April 2022
“Dariku, yang mempertanyakan sisi kemanusiaanmu lantaran sisi manusiaku”
Komentar
Posting Komentar