ANTOLOGI PUISI "REST AREA" Rest Area menawarkan perjalanan emosional pada berbagai keadaan hidup, di mana cinta dan romantisme menjadi pelipur lara dalam tulisan. Dalam antologi ini, Rest Area menjadi tempat peristirahatan di sepanjang jalan dan menjadi momen persinggahan pembaca yang diajak berhenti sejenak menikmati, merasakan, dan merenungi setiap getaran dalam bentuk tulisan. Senandika Wayodya Oleh: Otaa Terlalu manis, tapi juga terlalu menyedihkan Dalam diam, kutatap sosok gadis kecil itu, yang tampak sangat berantakan Kamu, bukan satu-satunya yang merasakan kesendirian Keterpurukan, kekecewaan, dan berakhir dengan menyedihkan Mata gadis itu memerah, berkaca-kaca Dan berpotensi besar mengeluarkan air mata Sorot matanya penuh luka gulana Ekspresinya menunjukkan luka sendu sembilu Terdiam, ia berusaha menguatkan hati Tolong, jangan lagi merusak diri Jangan lagi-lagi menyalahkan hati dengan bertubi-tubi Kamu harus mengerti, tidak semua yang kamu inginkan akan dia...
Komentar
Posting Komentar