Manusia dan Musimnya
MANUSIA DAN MUSIMNYA
Karya: Nurul Lina Firdaus
Pada musim lalu yang selalu hangat
Kelopak mata menatap lembut dari kita yang tak kan beralur
Tikungan jalan tertulis jelas kata usai
Dan aku berhenti lalu mengingat,
Penantian ini seakan meradang menahan rindu
Namun di musim ini segala sumpah serapahmu
Hanya sebuah angin tanpa embun
Kupeluk guguran rindu yang terus menghujamku
Duduk dikursi kanan jalan
Bersama temaran lampu kuning kota
Senyum malu-malu sambil mengingat
Pada harapan lalu yang terus menyandingku
Hidupmu tak sia-sia dan kenangan itu masih sama
Aku hanya menyesal pada masa yang cepat berlalu
Tak harus ku jelaskan pada kumbang di sebelahku
Yang dulunya dekat sekarang bisa seasing ini
Berharap dimensi baru ternyata hanya imajinasi
Gugur sudah musim lalu bersama sifat dalam dirimu
Komentar
Posting Komentar