Cerpen - Jual DIri
EKA DEWI LESTARI UNIVERSITAS JEMBER JUAL DIRI Aku melangkahkan kaki menuju tempat yang dahulu tak pernah kudatangi sama sekali. Tempat yang sangat asing bagiku, tempat yang sangat suci yang mungkin tak pantas ada aku di dalamnya. Tubuhku yang sangat kotor ini, apakah masih bisa diakui sebagai hamba-Nya. Tuhanku yang masih memberikan kehidupan sampai sekarang. Orang-orang melihatku dengan tatapan yang aneh. Apakah ada yang salah di pakaianku atau rambutku yang kucat pirang dan kubiarkan tergerai ini? Aku terhenti ketika ada seorang anak perempuan yang memanggilku dengan sebutan Ibu. “Ibu!!!” teriaknya. Aku menoleh kearahnya. Ia adalah anakku semata wayang yang menjadi alasanku untuk memberanikan diri menuju tempat suci ini. Dia datang, memelukku dengan erat seperti tak ingin berpisah denganku lagi. Aku menangis tersedu-sedu. “Nak maafkan ibumu yang kotor ini.” sahutku. Tangisanku terdengar oleh seorang wanita paruh baya yang sengaja mendatangi kami dan menanyai kami. “ Assal...