HIRAP NAN NESTAPA

 HIRAP NAN NESTAPA

Karya Feliana Putri

Atma itu tiada lelah meski andam karam dibelungsang buana

Daksanya semakin terlihat rengkuh, kalbunya semakin gelabah

Membohongi dirinya sendiri dengan mala dan apatis

Menantang setiap rodranya kehidupan yang menikam


Kalbunya berpegang teguh pada apatisnya buana

Tak sampai hati untuk melawan kata dalam kalbunya sendiri

Sang puan yang begitu sering menemui kehirapan

Sosok yang diimpikannya itu gata

Hati yang kama oleh sang puan ternyata ancai

Teramat banyak luka dilubuk kalbu terdalam

Ingin sang puan menghindar dari retisalya


Nyatanya kalbu yang subtil

Mata yang padmarini

Paras yang reswara nan anindya

Tak membuat sosok yang diinginkan menjadi dewana

Pedarpun tak membuat luka kalbu menjadi hirap

Harapan acapkali bertelingkah dengan kenyataan

Sebagai insan sang puan hanya bisa tunduk pada buana

Menerima saban waktu atas apa yang efemeral

Mengikhlaskan saban apa yang menyudutkan kalbunya

Bermakrifat dengan menjadikan sebagai kekuatan baru


Agar sang puan tak tersentak dengan penuh sesaknya buana

Terus kuat menatap masa depan tanpa merasakan kepedihan hidup

Dengan adanya asmaraloka yang begitu saja andam karam

Sang puan menjadi insan yang bijaksana atas hidupnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Drama Dayang Sumbi

Antologi Puisi : "Rest Area"

Rahasia sebuah Kata